Diantaranya adalah penyakit dermatitis kontak yang merupakan respon peradangan
terhadap bahan eksternal yang kontak pada kulit. Dikenal dua macam jenis
dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak iritan yang merupakan respon non
imunologik dan dermatitis kontak alergik yang diakibatkan oleh mekanisme
imunologik spesifik, keduanya dapat bersifat akut maupun kronis.
Bahan penyebab dermatitis kontak alergik pada umumnya adalah bahan
kimia yang terkandung dalam alat-alat yang dikenakan oleh penderita (asesoris,
pakaian, sepatu, kosmetika, obat topikal dll), atau yang berhubungan dengan
pekerjaan atau hobi (semen, sabun cuci, pestisida, bahan pelarut, bahan cat,
tanaman dll) dapat pula oleh bahan yang berada disekitarnya (debu semen, bulu
binatang atau polutan yang lain). Disamping bahan penyebab ada faktor penunjang
yang mempermudah timbulnya dermatitis kontak tersebut yaitu suhu udara,
kelembaban, gesekan dan oklusi.
Dermatitis kontak alergik pada lingkungan kerja terjadi lebih sedikit dari pada
dermatitis kontak iritan, namun bila hanya ditinjau dari statistik yang ada hal ini
dapat menyesatkan karena sesungguhnya banyak dermatitis kontak alergi yang
tidak terdiagnosis sehingga tidak dilaporkan. Salah satu penyebab utamanya adalah
tidak tersedianya alat / bahan uji tempel (patch test) sebagai sarana diagnostik.
Untuk menegakkan diagnosis dermatitis kontak alergik perlu dilakukan uji
tempel. Uji tempel bila memungkinkan dilakukan 2 minggu setelah dermatitisnya
sembuh. Oleh karena bila baru saja sembuh, apalagi masih aktif, maka ambang
rangsang kulit terhadap iritasi maupun sensitasi menurun. Tujuan uji tempel selain
untuk membuktikan bahwa dermatitis yang terjadi adalah dermatitis kontak alergik,
juga untuk menemukan jenis bahan alergen kontak. Kecuali ini dapat pula sebagai
tes prediksi untuk menentukan bahan apa saja yang dapat ditoleransi oleh penderita.
Supaya hasilnya dapat dipercaya uji tempel harus selalu disesuaikan dengan riwayat
penyakit dan pemeriksaan klinis serta dilakukan dengan prosedur baku.
Dermatitis kontak adalah respon peradangan kulit akut atau kronik terhadap
paparan bahan iritan eksternal yang mengenai kulit. Dikenal dua macam jenis
dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak iritan yang timbul melalui mekanisme non
imunologik dan dermatitis kontak alergik yang diakibatkan mekanisme imunologik
dan dermatitis kontak alergik yang diakibatkan meka nisme imunologik yang spesifik.
Menurut Gell dan Coombs dermatitis kontak alergik adalah reaksi
hipersensitifitas tipe lambat (tipe IV) yang diperantarai sel, akibat antigen spesifik
yang menembus lapisan epidermis kulit. Antigen bersama dengan mediator protein
akan menuju ke dermis, dimana sel limfosit T menjadi tersensitisasi. Pada
pemaparan selanjutnya dari antigen akan timbul reaksi alergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar